Senin, 02 Juli 2012

My First Love

Syukur aku panjatkan karena aku bertemu denganmu, walaupun hanya sekejap aku ‘baru’ mengenalmu.
Menemani hari- harimu, senin selasa rabu hingga minggu. Januari Februari Maret hingga Desember berulang kali.

Sayang aku hanya mengenalmu ‘sebentar’ saja, dan itu tak cukup untuk aku mengenalmu ‘lebih’dekat.  Diluar engkau mungkin terkesan dingin, tapi aku merasakan hangatnya perhatianmu. Dan ku yakin itu tidak akan pernah dirasakan dari siapapun yang kukenal.

Suatu ketika muka merah menghiasi dirimu, tanda perhatian dan kasih sayangmu kepadaku. Mungkin aku salah mengartikannya, aku mengira kau marah kepadaku. Ya, kau khawatir akan diriku, khawatir jika ada apa- apa menimpa terhadap diriku. Dan itu baru aku sadari ketika senyummu merekah tertuju padaku.

Aku tahu, engkau sangat pemalu, bukan seseorang yang bisa menyampaikan apa yang kau rasakan terhadap diriku. Tapi itu tak perlu kau ucapkan, aku tahu, aku tahu hanya dari tingkah lakumu.

Ya, kau adalah sosok yang bersamaku selama 14 tahun, Ayah..
Aku mungkin tahu engkau hanya ‘sebatas’ itu, tapi aku tahu, kau lebih dari apa yang aku tahu, lebih dari yang orang kira, lebih dari apa yang aku rasaan disetiap hadirmu disisiku.

Terimakasih kau telah menjagaku, menyayangiku, melindungiku, menjadi teman terbaik di detik- detik terakhirmu. Maaf ketika setetes air mata ini jatuh ketika kau terbaring kala itu, semoga itu bukan penghalang, bukanlah sebuah salam perpisahan dariku atas perpisahan kita.

Aku yakin Rabb selalu menjagamu, kapanpun. Aku berdoa semoga engkau bahagia dan diberikan tempat terbaik disana. Dan.. Aku, ibu serta kakak akan bertemu kembali bersamamu disuatu hari nanti. Aamiin.


Dari,
Teman terbaikmu, anak yang belum bisa membanggakanmu, anak yang bandel dan selalu menyusahkanmu,
Wentika Putri KA


(03071952-15052005)

1 komentar:

Insani Mukhlisa mengatakan...

Semoga ayah kamu diberikan tempat terbaik ya wewen.. Dari tulisannmu aku benar2 merasakan betapa dalamnya cintamu pada ayahmu.. :')