Mungkin pernah terbersit judul dorama diatas? Yak, bukan untuk membahas dorama tersebut. Sedikit ingin bercerita tentang pengalaman yang baru- baru ini ku alami.
Singkat cerita, saya diajak untuk mengikuti pelatihan Rescue Swimmer dari kampus yang bekerjasama dengan INTAIFIB (bagian dari marinir) pada tanggal 20-24 Februari 2013. Peserta pelatihan ini berjumlah sekitar 33 orang antara lain 18 perwakilan dari KAPA FTUI, sisanya dari perwakilan FISIP, FIB, dan Menwa.
Kami ditemani oleh kepala suku dari INTAIFIB, Pak Dadiyo. Instruktur oleh Pak Bolfen (Bob) dan para pelatih seperti Pak Yoto, Pak Nanang, Pak Sukendar, Pak Mandra, Pak Teguh, Pak Praka dan pelatih lainnya (belum kenalan semua,hihi).
Hari pertama: Materi kelas, mengenai Rescue Swimmer dan Pengetahuan dasar Menyelam (diving). Dilanjutkan Helirapeling dan Fastrope dari ketinggian sekitar 18 meter.
Hari kedua: Praktek di kolam. Latihan tahan nafas di dalam air, renang gaya bebas, beberang menggunakan fin dan snorkel, teknik membuang air di snorkel, teknik melompat untuk menyelam.
Teknik masuk untuk menyelam yang diajarkan antara lain:
- the giant stride entry method
- seated entry method
- back roll method
bahasan lengkap teknik ini bisa dibaca dari web berikut klik
Kemudian menyelam (pertama) menggunakan peralatan selam lengkap dengan tabung oksigen di kolam yang agak dangkal (1.5m). Disini kami diajarkan oxygen recovery, simulasi body breathing yaitu share oksigen untuk beberapa penyelam dari satu tabung. Hal yang kocak saat bersama partner buddy saya melakukan simulasi ini adalah ketika saya mendapatkan mouth fish milik partner saya akan tetapi tabung agak bermsalah. Karena itu laju keluaran oksigen terlalu besar, sehingga mulut kaget saat menghirup oksigen. Saya pun tak kuat sehingga harus cepat- cepat muncul ke permukaan. Selanjutnya, ketika mask clearing saya juga mengalami hal yang sama, karena masih belum terbiasa bernafas dari mulut, saya kelupaan nafas dari hidup, sehingga tersedak air kolam, dan lagi lagi saya jadi biang rusuh di buddy 5 :p. Yang diambil hikmahnya dari latihan selam pertama ini, saya sempat lupa menggunakan bodi language yang telat diajarkan, sehingga sepulang latihan hari inilah saya cepat- cepat mencari gambar body language diving, kurang lebih seperti gambar berikut.
Ini adalah beberapa bahasa tubuh yang digunakan selama penyelaman dan bahasa ini merupakan bahasa internasional. |
Hari ketiga: (masih) di kolam. Materi yang diajarkan seperti water trappen di kolam berkedalaman 4m (ini yang masih perlu dilatih lagi,hehe :D ), terjun bebas dan menyelam (kedua kalinya) bedanya di kedalaman 4m.
Menyelam yang kali inilah saya baru merasakan rileks, karena sudah terbiasa *sigh*, disini saya mempraktekan oxygen recovery, mask clearing (lagi) dan uji bouyancy di dasar kolam. Dan.. alhamdulillah, lancarrr.. malah nagih :D.
Hari keempat: Pramuka island!!! yeaay!
Kami didampingi dosen, instruktur dan pelatih menuju pulau Pramuka. Perjalanan kami diwarnai tawa, karena selama perjalanan 2,5 jam dari Muara Angke- Pramuka, banyak peserta yang muntah bahkan ada yang muntah hingga menyembur keseluruh badan peserta lain.
Peserta dibagi atas dua tim, water rescue dan diving. Untuk kali ini saya mendapatkan giliran diving. Singkat cerita saya sempat panik karena air laut yang bukannya asin, tapi pahit bila ditelan dan tenggorokan pun panas jika menelannya. Akhirnya inilah saat penyelaman pertama saya dilaut lepas. Sempat kecewa karena saya tidak berani mask clearing di dalam laut saat masker mulai memburam padahal pada sore itu saya adalah dua dari 8 peserta wanita yang diajak sedikit berjalan- jalan untuk melihat indahnya karang dan ikan di bawah laut 'lebih' lama.
Hari kelima (hari terakhir):
Di kesempatan ini, gelombang air laut lumayan agak bergejolak. Perahu LRC tim A terdiri atas 6 orang termasuk saya. Bergiliran dua orang untuk melakukan flip-flop yaitu membalik perahu dengan tali secara bersama-sama. Kebetulan saya kebagian giliran ke dua, untuk simulasi pertama saya sempaat panik karena saya dan teman lainnya menghanyutkan diri di laut dan sempat terseret arus sehingga susah untuk menjangkau perahu kembali. Tapi pada giliran selanjutnya ditempat yang berbeda, menuju kearah tengah laut dan begitu seterusnya. Sempat pada giliran ketiga perahu kami sempat oleng, karena tali terjerat pada balok yang ditumbuhi karang, agak berselang lama, akhirnya dapat dilepas tali dan kami melanjutkan sesi berikutnya.
Setelah selesai melakukan water rescue saatnya bagi yang ingin 'nambah' menyelam diperbolehkan untuk menjajalnya lagi. Kala itu, ketika orang terakhir muncul dari permukaan, saya meanfaat kesempatan untuk menyelam (kedua kalinya) dan instruktur berkata free walking aja :D. Dan.... alhamdulillah keturutan juga untuk menyelam lagi, dan 'sedikit' berjalan- jalan (lagi),haha
Sampai ketikan ini diposting sang penulis belum mendapatkan foto dari instruktur hasil jepretan dibawah laut (sabar yaaa... secepatnya diupload). Subhanallah... tak henti- hentinya saya panjatkan rasa syukur, masker tidak buram, sehigga bisa dengan puas melihat dan berjalan- jalan disekeliling karang dan ikan nan cantik, menyaksikan kawanan ikan warna- warni menari- nari dan masih banyak lagi.
Perjalanan pulang
Alhamdulillah akhirnya selesai juga rangkaian kegiatan, kami pun kembali ke jakarta. Belajar dari pengalaman sewaktu berangkat, saya menyediakan amunisi plastik kresek untuk anggota untuk jaga- jaga,hehe (tapi tidak terpakai) dan banyak yang duduk di atas atas kapal alih- alih agar tidak muntah dan bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan, merasakan semilir angin dan tidak kalah panasnya terik matahari siang menuju sore. Sebelum berpencar dengan tim bapak marinir, kami sempatkan foto bersama full team :D
Terima kasih telah diajak bergabung dikegiatan ini, walaupun muka dan badan pada gosong tersengat matahari, tetapi pengalaman ini tak datang dua kali. Semoga rangkaian kegiatan ini bermanfaat untuk kemudian hari.
Note: beberapa foto sedang diproses, tunggu ya :D
Hari kelima (hari terakhir):
Di kesempatan ini, gelombang air laut lumayan agak bergejolak. Perahu LRC tim A terdiri atas 6 orang termasuk saya. Bergiliran dua orang untuk melakukan flip-flop yaitu membalik perahu dengan tali secara bersama-sama. Kebetulan saya kebagian giliran ke dua, untuk simulasi pertama saya sempaat panik karena saya dan teman lainnya menghanyutkan diri di laut dan sempat terseret arus sehingga susah untuk menjangkau perahu kembali. Tapi pada giliran selanjutnya ditempat yang berbeda, menuju kearah tengah laut dan begitu seterusnya. Sempat pada giliran ketiga perahu kami sempat oleng, karena tali terjerat pada balok yang ditumbuhi karang, agak berselang lama, akhirnya dapat dilepas tali dan kami melanjutkan sesi berikutnya.
Setelah selesai melakukan water rescue saatnya bagi yang ingin 'nambah' menyelam diperbolehkan untuk menjajalnya lagi. Kala itu, ketika orang terakhir muncul dari permukaan, saya meanfaat kesempatan untuk menyelam (kedua kalinya) dan instruktur berkata free walking aja :D. Dan.... alhamdulillah keturutan juga untuk menyelam lagi, dan 'sedikit' berjalan- jalan (lagi),haha
Sampai ketikan ini diposting sang penulis belum mendapatkan foto dari instruktur hasil jepretan dibawah laut (sabar yaaa... secepatnya diupload). Subhanallah... tak henti- hentinya saya panjatkan rasa syukur, masker tidak buram, sehigga bisa dengan puas melihat dan berjalan- jalan disekeliling karang dan ikan nan cantik, menyaksikan kawanan ikan warna- warni menari- nari dan masih banyak lagi.
Perjalanan pulang
Alhamdulillah akhirnya selesai juga rangkaian kegiatan, kami pun kembali ke jakarta. Belajar dari pengalaman sewaktu berangkat, saya menyediakan amunisi plastik kresek untuk anggota untuk jaga- jaga,hehe (tapi tidak terpakai) dan banyak yang duduk di atas atas kapal alih- alih agar tidak muntah dan bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan, merasakan semilir angin dan tidak kalah panasnya terik matahari siang menuju sore. Sebelum berpencar dengan tim bapak marinir, kami sempatkan foto bersama full team :D
Terima kasih telah diajak bergabung dikegiatan ini, walaupun muka dan badan pada gosong tersengat matahari, tetapi pengalaman ini tak datang dua kali. Semoga rangkaian kegiatan ini bermanfaat untuk kemudian hari.
Note: beberapa foto sedang diproses, tunggu ya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar